5 Manfaat Belajar Matematika untuk Kesehatan Otak
Sebagian orang khususnya pelajar masih mengatakan bahwa pelajaran matematika merupakan hal yang menakutkan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai guru matematika, Anda bertanggung jawab mengubah pandangan ini sehingga siswa bersemangat untuk mengulik dan belajar matematika. Upaya ini sangat strategis dimulai dari siswa kelas 7, sebagai contoh konkret guru bisa menunjukkan manfaat belajar matematika untuk kesehatan otak.
Berikut ini beberapa manfaat belajar matematika bagi kesehatan otak yang dapat digunakan untuk mengubah pandangan siswa.
Otak seperti gergaji yang semakin sering diasah, semakin tajam. Matematika dapat membantu otak berlatih. Semakin sering berlatih, keterampilan semakin terasah. Berita bagusnya, soal matematika paling sederhana sudah bisa membantu melatih otak.
Sebagai contoh, saat siswa SMP/MTs Kelas 7 mengerjakan soal KPK, ada berbagai level keterampilan yang dilibatkan. Siswa yang masih berada pada level konkret, mereka belajar dengan menambahkan satu per satu angka sesuai kelipatan.
Sedangkan siswa pada level lebih tinggi, sudah dapat menemukan jawaban dari soal cerita yang berhubungan dengan KPK. Di sini daya ingat siswa terlatih. Siswa dapat berlatih lebih jauh melalui hubungan KPK ini dengan kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai berikut:
Berbagai tingkat keterampilan berpikir ini akan setara dengan semakin kompleksnya pembelajaran matematika. Siswa yang tekun berlatih dan berhasil menarik hubungan apa yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari, akan memiliki otak yang lebih terampil.
Matematika bisa membantu menyeimbangkan otak. Secara garis besar otak terbagi menjadi dua bagian, yaitu otak kiri dan kanan. Saat mendapat soal sederhana seperti 1 + 2, otak kiri akan mencerna soal dalam wujud angka dan mengingat tabel penjumlahan yang pernah dipelajari.
Pada saat bersamaan, otak kanan memproses menjadi sesuatu yang dikenal, misalnya permen dan bagaimana menghubungkannya agar soal itu menjadi sesuatu yang dikenal di dunia nyata. Kerjasama kedua otak ini membantu menyelesaikan soal dengan lebih cepat dan mudah.
Setiap soal yang diberikan oleh guru pasti sudah ada penyelesaiannya. Jadi sebagai seorang guru, kita perlu memotivasi siswa agar terus berusaha dan mencari cara menyelesaikan soal. Saat siswa sering berlatih, koordinasi otak kanan dan kiri semakin baik sehingga perlahan-lahan level mudah siswa semakin tinggi.
Soal yang mungkin bagi orang lain masih dianggap sulit, bisa saja ternyata mudah bagi siswa yang sering berlatih. Kemampuan menyelesaikan masalah ini dapat terbawa menjadi kebiasaan dan sikap hidup yang akan sangat membantu siswa dalam kehidupan sehari-hari dan di masa depan.
Dilansir dari hellosehat.com, penelitian yang dilakukan oleh Profesor Ryuta Kawashima menunjukkan bahwa jumlah bagian otak yang aktif ketika mengerjakan soal matematika sederhana ternyata lebih banyak ketimbang ketika bermain game. Nah bayangkan kalau proses pembelajaran matematika yang dilakukan adalah dalam bentuk game seperti yang di berikan Platform Pembelajaran Matematika dari Alef Education. Ketika kita mengerjakan soal matematika yang mudah sekalipun maka area prefrontal pada otak yang fungsinya belajar dan berpikir logis akan aktif, selain itu mengerjakan soal matematika juga akan merangsang aktifnya kedua sisi otak (yakni otak kanan dan kiri). Di bagian akhir, profesor Ryuta Kawashima menganjurkan agar membiasakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu agar mengaktivasi otak sehingga bisa memproses informasi lebih efisien.
Aktifnya bagian prefrontal ketika mengerjakan soal matematika akan sangat bermanfaat bagi kalangan yang mengalami penurunan daya ingat. proses membaca soal dan angka-angka, mengoperasikan angka-angka tersebut dan menggerakkan tangan untuk menuliskan rumus, hitungan sampai akhirnya mendapatkan jawabannya ternyata meningkatkan kemampuan berpikir dan menurunkan tingkat keparahan kepikunan.
Berbagai manfaat di atas berhubungan erat dengan latihan fungsi otak. Orang yang dengan tekun belajar matematika dapat mengaktifkan fungsi otak, sehingga lebih aktif. Aktifnya otak ini berdampak pada berbagai bidang kehidupan yang lain, salah satunya mencegah manusia menjadi mudah pikun. Selain itu, saat mengerjakan soal matematika, berbagai bagian otak bersinergi sehingga dapat membaca dengan baik informasi pada soal, berpikir bagaimana mengolah informasi, kemudian menemukan penyelesaian.
Setelah membaca uraian di atas, Anda dapat membantu memberikan wawasan tentang manfaat belajar matematika untuk kesehatan kepada para siswa.
Tantangan pendidikan saat ini sangat beragam. Belajar di sekolah (offline) maupun di rumah (online) guru perlu mengupayakan kegiatan belajar matematika yang bermanfaat dan pastinya menyehatkan. Selain itu, guru dan orangtua perlu menyediakan sarana yang dapat membantu siswa belajar matematika dengan menyenangkan sehingga manfaat belajar matematika bagi kesehatan semakin jelas terasa oleh siswa.
Alef Education melalui Platform Alef hadir sebagai platform belajar matematika kelas 7 baik secara online, offline dan campuran. Di dalamnya terdapat bagian siswa atau guru, yang mana masing-masing memuat materi pelajaran, permainan, dan penilaian yang dapat langsung digunakan. Dalam setiap prosesnya, terdapat fitur bintang penghargaan agar siswa termotivasi melakukan performa yang lebih baik.
Platform Alef dapat diakses baik melalui HP maupun Komputer. Registrasi nya pun sangat mudah, yaitu dengan cara meminta kode akses di alef.co.id atau Alef Success Coach di wilayah Anda. Kemudian, Anda bisa langsung memberi link kelas Anda ke siswa-siswi agar mereka juga dapat langsung belajar matematika dengan Platform Alef. Tunggu apalagi? Coba sekarang!