Mengenali Apa Itu Learning Loss dan Resiko yang Ditimbulkan

By: Alef Indonesia 08 Apr 2022

Pandemi menyebabkan perubahan pada banyak hal, salah satunya dalam bidang pendidikan. Kegiatan belajar dan mengajar yang tadinya dilaksanakan di sekolah/madrasah, telah beralih menuju kegiatan belajar mengajar online. Siswa, guru, dan orang tua harus melakukan berbagai penyesuaian agar hasil belajar tetap maksimal meskipun dilakukan secara online. Salah satu hal yang dikhawatirkan dengan adanya perubahan ini adalah terjadinya learning loss. Apa itu learning loss? Apa penyebab dan bahaya learning loss? Apa saja risikonya? Bagaimana cara meminimalkan learning loss?  

Learning Loss 

Pemerintah memutuskan bahwa selama pandemi kegiatan belajar dialihkan menuju pembelajaran jarak jauh (PJJ). Salah satu permasalahan yang kemudian muncul adalah kecenderungan mengisi PJJ dengan tugas tanpa adanya penjelasan sebelumnya. 

Hal ini mendatangkan kesulitan bagi siswa sehingga mereka meminta tolong orang terdekat, yaitu orang tua. Sebagian orang tua menggantikan peran guru di rumah. Kondisi ini kemudian memicu permasalahan lanjutan, seperti kekerasan verbal yang dilakukan orang tua, hingga keterbatasan jaringan internet, dan gawai yang digunakan PJJ.

Beberapa jurnal penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa saat PJJ menurun drastis. Keterbatasan interaksi dengan guru untuk memperjelas pemahaman dan kesulitan jaringan memicu terjadinya learning loss sebagai dampak PJJ yang tidak maksimal. Learning Loss merujuk kepada sebuah kondisi hilangnya sebagian kecil atau sebagian besar pengetahuan dan keterampilan dalam perkembangan akademis yang biasanya diakibatkan oleh terhenti atau terganggunya proses pembelajaran dalam dunia pendidikan. Learning loss menurut The Glossary of Education Reform diartikan sebagai kehilangan atau keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang merujuk pada progres akademis, umumnya terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau diskontinuitas dalam pendidikan.

Sebenarnya tidak hanya pandemi dan PJJ yang bisa menyebabkan learning loss, tetapi bisa juga diakibatkan ketika anak tinggal di pedalaman sehingga sulit mengakses sekolah, liburan, anak sakit berkepanjangan, hingga tidak efektifnya kegiatan belajar tatap muka. Situasi saat pandemi yang membuat anak harus belajar secara online menjadi salah satu pemicu learning loss dalam skala besar.

Risiko Learning Loss

Ketika proses belajar anak terhenti, sehingga menyebabkan kemampuan siswa menurun, maka situasi ini harus kita waspadai. Sebab ada risiko yang mengancam kondisi siswa, antara lain:

  • Gangguan Tumbuh Kembang Anak

Hal ini dapat dipicu oleh kesenjangan kualitas dan akses pembelajaran online sehingga anak-anak dengan kondisi sosial ekonomi berbeda dapat memiliki capaian pendidikan yang berbeda. Akibat lanjutannya, tingkat partisipasi menurun sehingga proses tumbuh kembang anak terganggu baik pada aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. 

  • Tekanan Psikologis dan Sosial 

Rasa jenuh dan tekanan pembelajaran online, ditambah dengan minimnya interaksi dengan guru, teman, dan lingkungan sekitar dapat menyebabkan siswa stres. Orang tua, kondisi dan lingkungan yang tidak bijak serta tidak kondusif  dalam proses anak belajar di rumah dapat memicu timbulnya tekanan psikologis bagi siswa itu sendiri. Tekanan psikologis dapat muncul karena pemahaman dan pengetahuan orang tua ataupun lingkungan sekitar tentang proses belajar minim.

  • Putus Sekolah

Situasi pandemi tidak hanya menyulitkan anak sekolah. Sebagian orang tua terimbas sehingga anak terpaksa bekerja guna membantu keuangan keluarganya. Akibatnya anak bisa sampai putus sekolah. 

Cara Meminimalisir Efek Learning Loss

Kondisi belajar online masih berlangsung sampai waktu yang belum diketahui sehingga jikapun saat ini tidak bisa mencegah, tetapi masih bisa diupayakan meminimalkan dampak learning loss. Upaya yang bisa Anda lakukan sebagai guru, antara lain:

  • Perhatikan kondisi siswa, sehingga bila ada siswa yang mengalami kendala belajar dapat segera dibantu mendapatkan solusi.

Sebagai contoh, tidak semua orang tua mampu memberikan fasilitas gawai yang memadai untuk pembelajaran online. Guru dapat melakukan kunjungan dengan protokol kesehatan ketat untuk mengetahui kelayakan siswa menerima bantuan pinjaman gawai dari Gerakan Orangtua Asuh (GOTA) atau pihak lain sehingga siswa dapat belajar dengan baik. Jika opsi tersebut masih tidak memungkinkan, guru bisa juga memberi pilihan metode belajar yang berbeda bagi anak yang memiliki gawai dan yang tidak dengan memastikan kualitas akhir yang didapat akan sama.

  • Merancang pembelajaran yang variatif sesuai kondisi siswa.

Pembelajaran yang selalu diisi dengan tugas dan hafalan dapat membuat siswa jenuh dan tidak lagi bersemangat. Buat variasi kegiatan belajar yang merangsang keterlibatan siswa kelas 7 SMP/MTs. Tunjukkan manfaat belajar sebuah materi dalam kehidupan, sehingga kegiatan belajar siswa tidak hanya meningkatkan pemahaman tetapi juga menghasilkan makna. Sebagai contoh, di hari Senin guru menerapkan metode flipped class, di hari selasa menerapkan metode flexible learning, dihari Rabu menerapkan metode peer teaching, dan begitu seterusnya.

  • Berfokus pada pemahaman yang mendalam

Kecenderungan terus menerus memberikan tugas tanpa disertai penjelasan pengantar yang memadai kerap terpicu oleh tuntutan kurikulum dan keterbatasan waktu. Guru perlu mengubah pola pikir tersebut dengan melaksanakan kegiatan belajar yang berorientasi untuk mencapai pemahaman siswa.

  • Pendekatan kepada siswa sehingga termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran online 

Tidak dapat dipungkiri kedekatan siswa dan guru secara emosional sangat berpengaruh pada tingkat keterlibatan siswa saat belajar. Guru dapat menggunakan berbagai media untuk menjalin kedekatan dengan siswa. Jika Anda merasa canggung, maka membangun sinergi dengan guru Bimbingan Konseling akan sangat membantu.

  •     Memilah materi esensial

Guru perlu memilah materi esensial sehingga dapat maksimal menggunakan waktu PJJ dan meraih pemahaman siswa. Situasi tidak ideal menuntut guru untuk selalu bisa berinovasi agar bisa mencapai tujuan pembelajaran tetap mendekati ideal/ maksimal.

Mengikuti belajar online yang monoton dalam waktu lama dapat memicu learning loss pada siswa. Berikan variasi kegiatan belajar, salah satunya dengan memanfaatkan Platform Alef dari Alef Education. Melalui platform tersebut, siswa bisa mengejar ketertinggalan mereka secara mandiri dengan cara mengakses materi yang disajikan dalam bentuk video animasi pendek, melatih pemahaman konsep mereka lewat permainan yang berisi latihan soal interaktif yang disertai kunci jawaban dan pembahasannya, serta di setiap bagian akhir nomor kartu, siswa dapat menguji pemahaman mereka dengan menjawab soal-soal di bagian Tes Pengertianmu yang bisa dilakukan secara mandiri maupun bersama-sama. Untuk Anda guru matematika sekolah/madrasah yang belum memiliki akses ke Platform Alef bisa segera mendaftar melalui alef.co.id atau Alef Success Coach setempat untuk mendapatkan kode akses. Setelah Anda memiliki akun guru di Platform Alef, Anda bisa membagikan link akses ke siswa untuk bergabung ke kelas Platform Alef melalui akun guru Anda.

Bagikan artikel ini

BACA ARTIKEL LAINNYA

Tips Cara Mengajar Himpunan yang Mudah dan Menyenangkan

Cara Menghitung Keliling dan Luas Lingkaran

Rumus Menghitung Luas Segitiga Siku-siku & Sama Kaki